Fungsi sekolah: Unsur serta Jenjang Pendidikan di Sekolah! – Sekolah bukan hanya tempat Anda bisa mendapatkan nilai dan sertifikat. Sekolah merupakan lembaga yang memenuhi kebutuhan dasar setiap anak. Anak pada dasarnya memiliki kebutuhan pendidikan yang tanpa disadari memenuhi fungsi lain. Anda perlu mendengar cara kerja sekolah. Tetapi pertama-tama, mari kita lihat fungsi paling dasar dari sekolah.
Fungsi Sekolah
Memberikan Pengetahuan Umum
Orang yang tidak memiliki pengetahuan akan sangat sulit beradaptasi dengan lingkungannya. Oleh karena itu, pendidikan sekolah mengajarkan siswa banyak hal tentang pengetahuan umum.
Memberikan Keterampilan Dasar
Keterampilan dasar yang dipelajari di sekolah meliputi kemampuan belajar, menulis dan berhitung. Ketiga keterampilan dasar ini dibutuhkan manusia untuk mencari pekerjaan dan membantu masyarakat.
Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Melalui sekolah, siswa dibentuk menjadi individu yang dapat berinteraksi dan bergaul satu sama lain tanpa terhalang oleh perbedaan.
Menyediakan Sumber Daya Manusia
Pendidikan yang diperoleh di sekolah memberi orang berbagai keterampilan. Pengetahuan tersebut akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dibutuhkan dunia kerja dan masyarakat.
Alat Transformasi Kebudayaan
Selain menularkan ilmu dan keterampilan, bersekolah juga dapat membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat secara umum.
Pengetahuan dan keterampilan manusia dapat membantunya melakukan inovasi atau penemuan baru dalam perkembangan peradaban manusia.
Jenjang Pendidikan di Sekolah
Fase pendidikan di sekolah merupakan jenjang atau urutan pendidikan yang diterima siswa berdasarkan tingkat perkembangannya, tujuan yang ingin dicapai, serta keterampilan yang dikembangkan.
Konsisten dengan definisi sekolah di atas. Di bawah ini adalah beberapa jenjang pendidikan di sekolah, diantaranya sebagai berikut:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
PAUD merupakan pendidikan dan bimbingan bagi anak-anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini diberikan kepada anak usia dini untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan dasar merupakan pelatihan tahap pertama selama sembilan tahun, yaitu Sekolah Dasar (SD) selama enam (6) tahun dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama tiga tahun.
Pendidikan dasar sembilan tahun merupakan salah satu bentuk program wajib belajar yang dirancang oleh pemerintah Indonesia.
Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan berikutnya setelah sembilan tahun mengenyam pendidikan dasar. Sekolah menengah ini biasa disebut dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Masa studi tiga (3) tahun.
Pendidikan tinggi ini merupakan jenjang pendidikan pasca sekolah menengah dan diselenggarakan oleh universitas. Di bawah ini adalah beberapa program pendidikan yang termasuk dalam pendidikan tinggi, antara lain:
Diploma
Sarjana
Magister
Doktor
Unsur-Unsur Sekolah
Sehubungan dengan pengertian sekolah di atas, maka penyelenggaraan pendidikan terdiri dari beberapa unsur penting, sedangkan unsur sekolah tersebut adalah sebagai berikut:
Sebagian besar kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di gedung sekolah, sedangkan beberapa bagian sekolah terdiri dari:
Kelas
Perpustakaan sekolah
Ruang laboratorium sekolah
Kantor guru
Toilet siswa dan guru
Kantin sekolah
Mudir/Siswa
Guru atau tenaga pengajar merupakan unsur yang sangat penting bagi sekolah karena tanpa adanya guru proses belajar mengajar tidak akan berlangsung dan tenaga pengajar harus memenuhi kualifikasi tertentu agar dapat memberikan pelajaran kepada siswa.
Peraturan sekolah adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh sekolah tertentu dan bertujuan untuk menetapkan batasan hukum bagi siswa, staf pengajar, dan elemen sekolah lainnya.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi sekolah: Unsur serta Jenjang Pendidikan di Sekolah! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah – Kali ini kita akan membahas tentang implementasi fungsi manajemen di sekolah. Mari kita mulai. Manajemen aktivitas sekolah, menurut James A.F. Stoner, menyatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan suatu pekerjaan oleh orang-orang.
Tanpa pengelolaan, kegiatan sekolah tidak akan berjalan mulus. Perhatikan manajemen puncak yang ditempati oleh kepala sekolah, manajemen menengah yang ditempati oleh asisten kepala sekolah, dan manajemen bawah yang ditempati oleh guru dan staf. Semuanya merupakan satu kesatuan yang menjalankan fungsi manajemen sesuai dengan tugasnya masing-masing. Tujuan dari kegiatan pengelolaan tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan nasional pada umumnya.
Penerapan Manajemen dalam Kegiatan di Sekolah
Manajemen yang dilakukan di sekolah adalah manajemen sekolah. Dalam hal ini, manajemen sekolah harus memastikan bahwa potensi sekolah dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi pencapaian tujuan sekolah. Sebagai orang umum yang bertanggung jawab, kepala sekolah menjadi orang yang mengelola guru dan staf lainnya untuk bekerja sebaik mungkin dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada serta potensi masyarakat untuk membantu pencapaian tujuan sekolah.
Dalam menjalankan sekolah, kepala sekolah, wakilnya, guru, dan staf lainnya memiliki tanggung jawab sebagai berikut.
Tanggung jawab penuh atas semua kegiatan sekolah, baik di dalam maupun di luar, sebagai berikut.
Organisasi program kerja sekolah.
Pelatih siswa.
Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Administrasi sekolah meliputi ketenagakerjaan, keuangan, kemahasiswaan, peralatan dan administrasi kurikulum.
Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan dan / atau masyarakat.
Melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas guru dan staf.
Menyediakan staf pendukung (wakil kepala sekolah, guru kelas, pelatih tambahan, pelatih pramuka).
Memobilisasi karyawan agar dapat bekerja secara maksimal.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Tugasnya meliputi yang berikut ini.
Setuju dengan pembagian tugas guru.
Menyusun alat kegiatan belajar mengajar.
Kelola kegiatan belajar mengajar.
Penyelenggaraan ujian semester akhir dan ujian semester akhir.
Kembangkan rencana penilaian.
Aturlah kegiatan ekstrakurikuler.
Kembangkan kriteria untuk dukungan kelas dan kurikulum.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wakil direktur kemahasiswaan, yang bertanggung jawab atas kemahasiswaan, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Tugasnya adalah sebagai berikut.
Memperoleh instruksi dan pengawas kegiatan OSIS.
Menetapkan dan memantau pelaksanaan disiplin sekolah.
Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Catat kehadiran dan pelanggaran.
Pembina dan pelaksana kegiatan 5K.
Evaluasi siswa untuk mewakili sekolah untuk kegiatan di luar sekolah
Merencanakan kegiatan setelah lulus. ‘
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan belajar mengajar. Tugasnya meliputi yang berikut ini.
Penyusunan anggaran sekolah.
Penggunaan sarana dan prasarana.
Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
Inventaris.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Wakil kepala sekolah yang bertanggung jawab atas hubungan masyarakat bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Tugasnya adalah sebagai berikut.
Dukungan dalam pelaksanaan tugas BP3.
Promosikan kolaborasi dengan komunitas.
Guru kelas memiliki tugas-tugas berikut.
Kelola dan atur manajemen kelas.
Memberikan motivasi dan menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif bagi siswa.
Terus periksa catatan kehadiran siswa.
Bimbingan untuk siswa yang mengalami masalah di kelasnya.
Isi sertifikat dan berikan.
Memberikan informasi kepada guru BP / BK tentang siswa yang bermasalah dan membutuhkan perlakuan khusus.
Tugas para guru BP / BK adalah sebagai berikut.
Berkoordinasi dengan guru kelas dan guru untuk menyelesaikan masalah siswa yang melanggar peraturan sekolah.
Memberikan layanan konsultasi secara efektif dan efisien.
Ambil tindakan khusus saat menghadapi siswa yang melanggar peraturan.
Pengembangan program tahunan, semester dan bulanan untuk melaksanakan bimbingan dalam koordinasi dengan guru kelas dalam menangani siswa yang kesulitan belajar.
Tugas Kepala Tata Usaha adalah sebagai berikut.
Jaga administrasi perlengkapan sekolah.
Kumpulkan statistik sekolah.
Atur dan gunakan tenaga kerja dan administrasi siswa.
Pengembangan program kerja staf administrasi.
Menghasilkan laporan pelaksanaan kegiatan dan administrasi sekolah.
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan staf lainnya, jika dijelaskan dalam struktur organisasi, adalah sebagai berikut.
Struktur Organisasi di Sekolah
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah
Ada beberapa fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah yaitu:
Proses perencanaan melibatkan penyambutan siswa baru, mengenali hasil pembelajaran awal, dan mempersiapkan mereka untuk belajar.
Dalam melaksanakan pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan pembelajaran dan pola pelaksanaan pembelajaran harus diperhatikan.
Untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan belajarnya, mereka perlu dinilai dengan menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mendapatkan sistem pelaporan.
Evaluasi program mengukur dan mengevaluasi semua program dalam konteks lingkungan luar, masukan (masukan), proses, keluaran (keluaran) dan hasil yang diperoleh.
Penerapan konsep manajemen sekolah yang baik dan benar diasumsikan akan meningkatkan kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar (PMB) serta kinerja seluruh warga sekolah.
Contoh lain dari implementasi fungsi administrasi sekolah adalah dengan adanya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Kata “organisasi” berarti OSIS adalah kelompok kolaboratif interpersonal yang digunakan untuk mencapai perkembangan siswa. Sementara itu, kata “intra” menunjukkan kemajuan dalam lingkungan sekolah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Mahasiswa pada Pasal 1 disebutkan bahwa tujuan pembinaan kemahasiswaan melalui OSIS adalah:
Pengembangan potensi peserta didik secara optimal dan terintegrasi, termasuk bakat, minat dan kreativitas.
Penguatan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan menghindari upaya dan pengaruh negatif yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.
Kenali potensi siswa untuk mencapai prestasi yang unggul sesuai dengan bakat dan minatnya.
Menyiapkan peserta didik menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, menghargai hak asasi manusia secara demokratis dalam rangka mewujudkan masyarakat sipil.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Penerapan Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂
Fungsi.co.id – Jelaskan Apa Saja Fungsi Manajemen Sekolah? – Administrasi Pendidikan, adalah aplikasi ilmu administrasi ke dalam bidang pendidikan. Penggunaan istilah administratif dan manajemen di bidang sekolah atau pendidikan secara substansial sebenarnya tidak ada perbedaan, keduanya dapat dilihat pada dasarnya dari tiga sudut pandang, yaitu sebagai sains, seni dan sebagai proses kegiatan.
Memahami Manajemen Sekolah Menurut Sagala 2006: 55 adalah proses memanfaatkan sumber daya sekolah melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, memobilisasi, dan mengendalikan secara lebih efektif dan efisien dengan semua aspeknya dengan menggunakan semua potensi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dan sekolah kualitas produktivitas.
Jadi, manajemen sekolah adalah pemberdayaan sumber daya sekolah melalui perencanaan, implementasi, pengawasan dan kontrol untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dan berkualitas. Namun, tahukah Anda apa fungsi manajemen sekolah? Jika Anda ingin mengetahui, kami telah membahasnya di artikel kami di bawah ini.
Fungsi Manajemen Sekolah
Seperti manajemen secara umum, kegiatan manajemen sekolah dalam mencapai tujuan adalah melalui penerapan fungsi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, koordinasi, pembiayaan, dan pengawasan menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Berikut ini akan menjelaskan fungsi manajemen sekolah:
· Fungsi Perencanaan
Perencanaan memprioritaskan kesinambungan program sebagai kelanjutan untuk penciptaan kegiatan pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Perencanaan adalah target pindah dari negara saat ini ke situasi di masa depan sebagai proses yang menggambarkan kerja sama untuk mengembangkan upaya untuk meningkatkan organisasi secara keseluruhan. Perencanaan dilakukan sebelum suatu kegiatan dilakukan. Banghart dan Trull (1973) menyarankan bahwa “perencanaan pendidikan pertama -tama adalah proses rasional”. Perencanaan mencakup kegiatan untuk menentukan apa yang ingin Anda capai, bagaimana mencapainya, berapa lama untuk mencapainya, berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan berapa banyak personel yang dibutuhkan. Sehubungan dengan perencanaan, sekolah harus membuat pengembangan sekolah yang diterjemahkan ke dalam program tahunan dan program semester, di mana ada kegiatan yang dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
· Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian didefinisikan sebagai aktivitas membagi tugas kepada orang -orang yang terlibat dalam kerja sama sekolah. (Sagala, 2007). Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melakukan tugas sesuai dengan prinsip pengorganisasian. Organisasi yang efektif adalah untuk membagi dan menyusun tugas menjadi sub-sub-komponen atau komponen organisasi secara proporsional. Mengorganisir sekolah adalah tingkat kemampuan kepala sekolah dengan guru, staf pendidikan, dan kepribadian lain di sekolah untuk melaksanakan semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil yang direncanakan untuk menentukan Sasaran, menentukan struktur tugas, otoritas dan tanggung jawab, dan menentukan fungsi -fungsi tersebut dari setiap personel secara proporsional sesuai dengan tugas dan fungsi utama sehingga tugas dilakukan dalam berbagai elemen organisasi. Pengorganisasian juga menentukan alat yang diperlukan, mengalokasikan waktu, dana, dan sumber daya sekolah yang lebih proporsional.
· Fungsi Penggerakan
Bergerak menurut Keith Davis (1972) adalah kemampuan untuk membujuk orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan antusias. Membebaskan dalam organisasi sekolah terkait erat dengan peran dan fungsi kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan semua komponen sekolah dalam melaksanakan tugas mereka dengan antusiasme penuh dan dedikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Prinsip utama dalam mobilisasi ini adalah bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk, atau diubah oleh sistem penghargaan positif yang dikendalikan dengan cermat. Dalam menjalankan fungsi mobilisasi, kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan guru, staf pendidikan dan kepribadian sekolah lainnya secara teratur belajar seberapa baik ia telah memenuhi tujuan sekolah spesifik sekolah dapat meningkatkan kualitas sekolah.
· Fungsi Pengkoordinasian
Koordinasi dalam operasinya bekerja pada unit, orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Koordinasi berisi makna mempertahankan tugas -tugas yang telah dibagi, dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, bukan hanya atau sesuka hati. Dengan koordinasi yang baik, dapat menghindari kemungkinan duplikasi di pembagian tugas, perjuangan untuk hak dan tanggung jawab, ketidakseimbangan dalam keparahan pekerjaan, kebingungan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, dll. Koordinasi yang baik juga dapat menjelaskan waktu kerja Itu harus diperhitungkan, memastikan kejelasan tugas dan fungsi utama masing -masing, menghindari komunikasi yang buruk, semua personel sekolah mendengar apa yang ingin dia dengar dari kepemimpinan sekolah dan dari rekan -rekannya, sehingga mengarahkan semua sekolah pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien dan menghasilkan kualitas sekolah yang kompetitif.
· Fungsi Pengarahan
Briefing dilakukan sehingga kegiatan yang dilakukan bersama -sama tetap melalui jalan yang telah disepakati bersama, bukan menyimpang yang pada gilirannya dapat menyebabkan limbah. Menurut Rifai (1972) pengarahan dapat dipahami sebagai pedoman bagaimana tugas harus dilakukan, memberikan panduan lebih lanjut dalam konteks peningkatan cara untuk bekerja, mengawasi implementasi instruksi yang diberikan agar tidak menyimpang dari arah yang ditentukan , hindari kesalahan yang diharapkan muncul di tempat kerja, dan sebagainya. Jadi arahan harus dilakukan oleh direktur yang memiliki kemampuan kepemimpinan sehingga orang yang diarahkan dapat melaksanakan tugas mereka sebaik mungkin.
· Fungsi Pengawasan
Menurut Oteng Sutisna (1983), menonton adalah proses administrasi mana yang melihat apa yang terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dilakukan. Sedangkan Johnson (1973) menyatakan bahwa pengawasan adalah fungsi dari sistem yang membuat penyesuaian pada Recana, berjuang untuk penyimpangan dalam tujuan sistem hanya dalam batas yang dapat ditoleransi. Pengawasan didefinisikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku pribadi sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka hasil pengawasan digunakan untuk meningkatkan kinerja sekolah (Sagala, 2007). Pengawasan dan kontrol sekolah harus dilakukan oleh kepala sekolah, pengawasan layanan pembelajaran harus dilakukan oleh pengawas, dan pengawasan layanan teknis pendidikan dilakukan oleh staf pendidikan yang diberi wewenang untuk itu. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan lebih baik.
Penerapan Manajemen Dalam Kegiatan Di Sekolah
Manajemen yang dilakukan di sekolah adalah manajemen sekolah. Dalam hal ini, manajemen sekolah harus memastikan bahwa potensi sekolah dapat memberikan kontribusi optimal untuk pencapaian tujuan sekolah. Sebagai orang umum yang bertanggung jawab, kepala sekolah menjadi orang yang mengelola guru dan staf lain untuk bekerja serta memungkinkan dengan menggunakan fasilitas dan infrastruktur yang ada dan potensi masyarakat untuk membantu mencapai tujuan sekolah.
Di sekolah yang berjalan, kepala sekolah, perwakilan, guru, dan staf lainnya memiliki tanggung jawab berikut:
1. Kepala Sekolah
Tanggung jawab penuh untuk semua kegiatan sekolah, baik di dalam maupun di luar, sebagai berikut:
Organisasi Program Pekerjaan Sekolah.
Pelatih Mahasiswa.
Implementasi bimbingan dan penilaian untuk guru dan personel pendidikan lainnya.
Administrasi sekolah termasuk pekerjaan, keuangan, urusan kemahasiswaan, peralatan dan administrasi kurikulum.
Implementasi hubungan sekolah dengan lingkungan dan / atau komunitas.
Melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas guru dan staf.
Menyediakan staf pendukung (Wakil Kepala Sekolah, Guru Kelas, Pelatih Tambahan, Pelatih Pramuka).
Memobilisasi karyawan untuk bekerja secara optimal.
2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah di bidang kurikulum bertanggung jawab atas semua kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Tugasnya termasuk yang berikut:
Setuju dengan Divisi Tugas Guru.
Kembangkan kegiatan pengajaran dan pembelajaran.
Kelola kegiatan mengajar dan belajar.
Implementasi ujian semester akhir dan ujian semester akhir.
Kembangkan rencana penilaian.
Sesuaikan aktivitas ekstrakurikuler.
Kembangkan kriteria untuk dukungan kelas dan kurikulum.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wakil Direktur Urusan Mahasiswa, yang bertanggung jawab atas urusan kemahasiswaan, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Pekerjaannya adalah sebagai berikut:
Dapatkan instruksi dan pengawas kegiatan Dewan Siswa.
Membangun dan memantau implementasi disiplin sekolah.
Merencanakan dan menerapkan kegiatan ekstrakurikuler.
Perhatikan kehadiran dan pelanggaran.
Wali Amanat dan Kegiatan Menerapkan 5K.
Evaluasi siswa untuk mewakili sekolah untuk kegiatan di luar sekolah
Merencanakan kegiatan setelah lulus. ‘
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
Wakil Kepala Sekolah Fasilitas dan Infrastruktur bertanggung jawab atas semua kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Tugasnya termasuk yang berikut.
Persiapan Anggaran Sekolah.
Penggunaan fasilitas dan infrastruktur.
Pengadaan fasilitas olahraga dan infrastruktur.
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Wakil Kepala Sekolah yang bertanggung jawab atas hubungan masyarakat bertanggung jawab atas semua kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Pekerjaannya adalah sebagai berikut:
Dukungan dalam melakukan tugas BP3.
Promosikan kolaborasi dengan komunitas.
6. Wali Kelas
Guru kelas memiliki tugas -tugas berikut:
Kelola dan sesuaikan manajemen kelas.
Memberikan motivasi dan menciptakan situasi pengajaran dan pembelajaran yang efektif untuk siswa.
Terus periksa catatan kehadiran siswa.
Bimbingan bagi siswa yang mengalami masalah di kelas mereka.
Isi sertifikat dan berikan.
Berikan informasi kepada guru BP / BK tentang siswa yang memiliki masalah dan membutuhkan perawatan khusus.
7. Guru BP/BK
Tugas guru BP / BK adalah sebagai berikut:
Berkoordinasi dengan guru dan guru kelas untuk menyelesaikan masalah siswa yang melanggar aturan sekolah.
Menyediakan layanan konsultasi secara efektif dan efisien.
Ambil tindakan khusus saat menghadapi siswa yang melanggar aturan.
Pengembangan program tahunan, semester dan bulanan untuk melaksanakan bimbingan dalam koordinasi dengan guru kelas dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar.
8. Kepala Administrasi
Tugas kepala administrasi adalah sebagai berikut:
Simpan administrasi perlengkapan sekolah.
Kumpulkan statistik sekolah.
Atur dan gunakan tenaga kerja dan administrasi siswa.
Pengembangan program kerja staf administrasi.
Menghasilkan laporan tentang implementasi kegiatan dan administrasi sekolah.
Contoh Penerapan Manajemen Sekolah
· Membentuk OSIS
Keberadaan Oosis secara tidak langsung memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok dan hidup secara sosial. OSIS juga memberikan miniatur kecil untuk melompat di komunitas nanti.
Keberadaan para pemimpin dan keberadaan LED. Jika bersinergi dan bekerja sama satu sama lain, sekolah akan menjadi tempat yang sangat nyaman, seperti halnya di masyarakat.
· Tabungan Sekolah
Menabung adalah cara yang baik untuk mengajar manajemen keuangan kepada siswa sejak usia dini. Di masa lalu, siswa diminta untuk menabung dengan guru wali kelas setiap minggu.
Tapi sekarang, setiap sekolah harus memiliki mobil bank sendiri. Jadi menabung tidak harus melalui guru, tetapi telah melalui bank. Ini juga membuat siswa memiliki kebiasaan menabung hingga masa depan.
· Biaya Administrasi Sekolah
Biaya administrasi penting untuk kesinambungan proses pengajaran dan pembelajaran. Karena banyak hal yang tidak dibiayai oleh pemerintah. Mulai dari pemeliharaan bangunan, gaji guru kehormatan, gaji guru ekstrakurikuler, buku teks khusus, dan fasilitas sekolah lainnya.
Sekolah harus membuat perencanaan terbaik untuk pengeluaran, sehingga uang yang dihabiskan tidak sia -sia dan hanya untuk kebutuhan sekolah.
Sekolah juga harus memiliki prioritas dalam mengerjakan fasilitas. Jangan menerima semua proposal guru / wali dari siswa tanpa memikirkannya dengan cermat.
· Mewajibkan Siswa Mengikuti Minimal 1 Ekskul
Kegiatan ekstrakurikuler sangat berguna bagi siswa. Di sini tidak hanya dia dilatih untuk mendapatkan keterampilan baru, tetapi hubungan dan teman baru. Dia secara tidak langsung juga lebih aktif secara sosial, daripada tidak memilih untuk mengambil bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Tetapi para guru harus berpikir lebih banyak tentang bagaimana membuat ekstrakurikuler menarik bagi siswa, jangan hanya memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan siswa yang berada dalam ekstrakurikuler.
Misalnya, mempekerjakan seorang guru profesional, misalnya guru ekstrakurikuler Paskibra adalah mantan pemenang nasional, bukan guru dari satu sekolah yang hanya mengetahui dasar dasarnya.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Jelaskan Apa Saja Fungsi Manajemen Sekolah? semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare :).