Fungsi Tari: Jenis, Unsur dan Konsepnya – Seni tari merupakan seni yang mengekspresikan nilai-nilai batin melalui gerak dan ekspresi tubuh yang indah. Tari secara umum memiliki aspek gerak, irama, keindahan dan ekspresi. Selain itu seni tari memiliki unsur ruang, tenaga dan waktu. Ruang terkait dengan posisi, level, dan jangkauan. Posisinya tergantung dari arah pandang dan arah pergerakan.
Arah pandang, mis. B. maju, mundur, miring ke kanan dan miring ke kiri, arah gerakan, mis. B. maju, mundur, putar atau zigzag. Ketinggian mengacu pada ketinggian posisi duduk dan ketinggian dengan posisi jinjit atau dengan melompati warna. Rentang mengacu pada gerakan panjang atau pendek, gerakan besar atau kecil.
Energi sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan energi yang ditampilkan tari lebih kreatif. Kekuatan dalam tarian sangat erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, bukan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan energi yang berbeda-beda tidak hanya akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi penontonnya, tetapi juga penarinya.
Fungsi Tari Berdasarkan Jenisnya
Ada berbagai jenis tarian yang bisa Anda ketahui seperti ballroom dancing, belly dancing, hip hop, pole dancing, salsa dan masih banyak lagi. Secara umum, tarian itu untuk hiburan.
Namun tampaknya seni tari memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Berikut gambaran fungsi tari berdasarkan tipenya:
Fungsi dari tarian sebagai sarana hiburan, sesuai dengan namanya jenis tarian ini bertujuan untuk menghibur penontonnya, biasanya penonton yang dihibur adalah menari juga karena lagunya yang enak dan menyenangkan.
Salah satu contoh tari hiburan adalah tari Tayub dari Jawa Tengah, tari hiburan yang dibawakan setelah panen. Contoh selanjutnya adalah tari giring-giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera, dan tari maengket.
Fungsi tari kedua adalah untuk upacara. Anda mungkin pernah melihat upacara keagamaan atau adat yang menggunakan tarian berkali-kali.
Salah satu contoh tarian adalah tari pendet dari Bali yang digunakan dalam upacara keagamaan. Para penari membawa mangkok berisi bunga sebagai persembahan. Selain itu, ada tari gantar dari Kalimantan yang disajikan pada saat upacara penyembuhan adat untuk Dewi Sri.
Fungsi tari jenis ini diperlihatkan untuk orang-orang berkebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas fisik. Distribusi langsung dan tidak langsung.
Fungsi tarian jenis ini bertujuan untuk mendidik anak menjadi dewasa dan melindungi mereka dari pergaulan yang melanggar norma. Tari juga merupakan pendidikan budaya yang dapat dipelajari melalui kursus atau sekolah.
Fungsi dari tarian jenis ini adalah tarian yang melibatkan banyak orang. Karenanya, kegiatan ini dapat bertindak sebagai agen asosiasi.
Saat anda menghadiri sendratari Ramayana di Yogyakarta, itu adalah acara tari untuk menarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Jenis tarian ini dipentaskan atau dibawakan dengan persiapan yang cermat dari sudut pandang artistik, koreografi, interpretasi, konseptualitas, dan subjek yang menarik. Pertunjukan tari juga berperan dalam pengembangan pariwisata daerah.
Fungsi terakhir tari adalah tari sebagai sarana katarsis yang artinya memurnikan jiwa. Seni tari merupakan alat katarsis yang dapat dengan mudah dilakukan oleh orang-orang yang memiliki apresiasi artistik yang mendalam seperti seniman.
Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis-jenis tarian di nusantara dibedakan menjadi tarian yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
Di negara kita, Indonesia memiliki salah satu seni tari tradisional yang hampir tersebar di seluruh daerah. Pengertian tari tradisional adalah tarian yang berasal dari suatu daerah dan diwariskan secara turun-temurun untuk menjadi budaya daerah tersebut. Secara umum tarian tradisional ini mengandung nilai-nilai filosofis seperti agama, kepahlawanan, dll. Tarian tradisional di Indonesia terbagi menjadi dua bagian yaitu tarian rakyat dan tarian klasik (keraton).
Tarian rakyat atau daerah merupakan salah satu jenis tarian yang berkembang pada masyarakat biasa. Tarian rakyat lahir sebagai simbol kebahagiaan dan kegembiraan.
Misalnya, saat musim panen tiba dan panen melimpah, semua orang akan mengadakan acara dan menari bersama untuk merayakannya. Salah satu jenis tarian ini berkembang dan menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak memiliki aturan baku, sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.
Tari Klasik (Tari Keraton)
Salah satunya lahir dari kalangan keraton atau bangsawan. Karena jenis tarian ini berkembang di lingkungan kelas atas, maka orang awam dilarang untuk menarikan tarian ini. Berbeda dengan tarian rakyat, tarian keraton ini memiliki aturan tertulis dan standar. Tidak ada yang berubah sejak lahirnya tarian ini hingga saat ini.
Tari Kreasi Baru merupakan salah satu jenis tarian yang berkembang dari tarian tradisional yang ada. Jenis tarian yang sudah ada dan biasanya digunakan untuk ritual, upacara adat dan keagamaan kemudian dimodifikasi oleh penata tari agar tarian ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Salah satu contohnya adalah Tari Rapai, perpaduan gerakan tarian yang berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu Tari Seudati, Saman dan Zapin.
Tari kontemporer merupakan salah satu jenis tari modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai respon terhadap tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan teknisnya.
Tarian kontemporer ini termasuk dalam jenis tarian modern, jadi sudah tidak ada lagi unsur tradisi lama. Biasanya gaya tari kontemporer ini bernuansa unik dan menggunakan musik yang terkomputerisasi. Sedangkan tari kreasi baru merupakan tari tradisional yang sudah diedit namun tetap meninggalkan unsur asli tradisinya.
Jenis tari yang ada di Indonesia sangat banyak ragamnya, sehingga terserah anak muda untuk terus melestarikan seni tari agar selalu eksis di setiap jaman.
Unsur-unsur Seni Tari
Gerakan – Merupakan unsur utama tarian yang memiliki nilai estetika, antara lain gerakan tubuh dari kaki hingga kepala dan gerakan yang disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan. Ada dua jenis gerakan dalam tarian, yaitu gerakan bermakna dan gerakan murni. Gerakan yang bermakna adalah gerakan yang memiliki makna, sedangkan gerakan murni adalah tentang nilai keindahan.
Tema – Sebuah tarian harus memiliki tema karena gerakan tarian, pengiring, pakaian, tata rias, dan elemen lainnya ditentukan berdasarkan tema tarian tersebut. Jadi tema merupakan salah satu unsur yang tidak lepas dari unsur tari.
Accompaniment – Merupakan elemen yang berasal dari gerakan tubuh seperti hentakan kaki, tepukan tangan, dan suara dari mulut. Pengiring juga bisa dilakukan dengan memainkan alat musik, misalnya dengan memainkan alat musik tradisional atau alat musik modern.
Desain Panggung – Salah satu cabang seni tari yang tidak dapat dipisahkan dari desain panggung adalah seni pertunjukan. Seni pertunjukan menghancurkan ruang atau tempat. Biasanya lantai tari tradisional berbentuk pendopo, panggung atau lapangan.
Menjahit dan Merias Wajah – adalah rasa tarian yang dimiliki seorang penari. Pakaian dan riasan adalah barang yang sangat penting untuk sebuah pertunjukan.
Konsep Seni Tari
Konsep tari merupakan poin penting yang mengakibatkan dalam seni tari tetap menunjukkan kesamaan antara berbagai variasi gerakan tubuh yang dibentuk. Konsep tari terdiri dari:
Gerakan dalam sebuah tarian membutuhkan ruang. Ruang gerak ini berarti seorang penari membutuhkan ruang yang sesuai dengan jenis gerak yang akan ditampilkan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak yang sempit dan ruang gerak yang luas. Jenis ruang gerak ini disesuaikan dengan jumlah penarinya, baik penari tunggal, berpasangan maupun berkelompok.
Dalam seni tari dibutuhkan energi untuk mencapai gerakan tari yang dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa kekuatan, gerakan sempurna tidak akan mungkin terjadi. Konsumsi energinya sendiri tergantung dari gerakan yang ingin ditampilkan, baik itu kuat, intensitas sedang atau lemah.
Dalam sebuah tarian, perkiraan waktu sangat tergantung dari bentuk gerakan yang akan ditampilkan. Perbedaan antara gerakan cepat dan lambat dalam tarian disebut tempo. Tempo ini berfungsi untuk memberikan kesan dinamis agar sebuah tarian menjadi nyaman bagi penontonnya.
Demikian sedikit pembahasan mengenai Fungsi Tari: Jenis, Unsur dan Konsepnya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂
27 Pengertian Seni Tari : Unsur, Jenis, Contoh, Fungsi! – Seni tari adalah sebuah kesenian yang dalam pelaksanaanya menggunakan gerak tubuh yang dilakukan secara berirama dan dilaksanakan pada tempat dan waktu tertentu dengan tujuan sebagai ungkapan perasaan, maksud, maupun pikiran jadi tarian merupakan gabungan dari 3 unsur yaitu raga, irama dan rasa.
Tarian dapat disebut juga sebagai ungkapan dari jiwa manusia dengan gerak ritmis, sehingga dapat memunculkan daya pesona, yang dimaksud dengan ungkapan jiwa yaitu meliputi ungkapan rasa dan emosional dan dibareng dengan kehendak.
Gerakan pada tarian selalu di iringi dengan musik, musik tersebut berguna untuk mengatur gerakan seorang penari maupun untuk menyampaikan maksud pesan tarian tersebut, setiap seni tari memiliki gerakan dan ciri khasnya masing-masing. Yaitu melalui gerak-ruang-waktu yang ada padanya yang membawa misi atau pesan-pesan sebuah tarian tertentu untuk dapat dipahami oleh peminatnya, ruang dan waktu merupakan ruang gerak.
Tari merupakan suatu alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seseorang seniman kepada penoton atau penikmat, sebagai alat ekspresi tari mampu menciptakan untaian gerak yang dapat membuat penikmatmya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya, sebab tari merupakan sebuah ucapan, pernyataan dan ekspresi daam gerak yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan yang bias merasuk di benak penikmatnya setelah pertunjukan selesai.
Tari merupakan alat komunikasi merupakan tari melalui ruang gerak dan waktumembawa misi misi untuk disampaikan kepada penontonnya. Menari merupkan keterampilan kusus, bahkan bakat itu menentukan kualitas tarinya, akan tetapi, demikian bukan berarti bahwa seseorang yang kurang berbakat tida mempunyai peluang untuk menjadi penari yang berkulitas, karena semua ketrampilan bias dipelajari, dilatih, dan dibiasakan.
Unsur Utama Dalam Seni Tari
Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga unsur, jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari, apa sajakah unsur tersebut?
Wiraga (Raga) : adalah sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk ataupun berdiri.
Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.
Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya.
Unsur pendukung seni tari
Unsur pendukung dilakukan hanya untuk memikat orang yang melihat agar sebuah tarian terlihat lebih menarik, sebenarnya apabila unsur ini tidak dipenuhi maka suatu gerakan yang ritmis sudah dikatakan gerakan seni tari, akan tetapi ada baiknya apabila unsur pendukung seni tari juga dipenuhi agar lebih memiliki daya pesona jika digunakan pada sebuah pementasan atau pertunjukan, unsur tersebut adalah.
Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi, bukan hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi wajah akan menambah daya tarik tersendiri, sehingga tarian tersebut akan terlihat lebih estetis.
Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan gerak suatu tarian, sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan dan musik, akan tetapi, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika diiringi dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya, baik berupa tepukan, hentakan, maupun terikan.
Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur, begitu juga dengan unsur rias dan kostum, tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian akan terasa hambar, tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton.
Berikut ini beberapa fungsi tari secara umum, diantaranya:
Fungsi tarian adalah sebagai sarana untuk upacara adat atau keagamaan dan selalu memiliki kriteria khusus pada pemesannya,contohnya dilaksanakan pada waktu tertentu, ditarikan oleh penari yang terpilih, di laksanakan pada tempat tertentu dan umumnya menggunakan sesajian, contohnya seperti tarian Gantar yang berasal dari Kalimantan.
Tarian sebagai sarana hiburan biasanya tarian dipentaskan sebagai sarana untuk menghibur penonton, sehingga penonton merasa terhibur atau gembira karena menyaksikan tarian dengan gerakan tubuh yang indah.
Sebagai Media Pertunjukan
Tarian sebagai sarana untuk media pertunjukan, misalnya seperti tarian Sendratari Ramayana, tarian ini sebagai media pertunjukan di candi parambanan .
Tarian dijadikan media untuk pendidikan, biasanya dalam tarian terdapat kandungan moral-moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai Sarana Permbersihan Jiwa
Tarian merupakan sarana untuk pembersihan jiwa, maksudnya tarian dimainkan oleh para seniman yang bertujuan untuk memperdalam penghayatan terhadap kesenian tari.
Jenis Tari dan Beberapa Contoh Seni Tari
Pada dasarnya seni tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis tari, dari kedua itu maka kita bisa mengetahui perbedaan dari seni tari itu sendiri, dua macam berbedaan itu bisa dilihat dari jumlah penarinya dan macam genre atau aliranya. Usai memahami tentang pengertian seni tari di atas, maka pahami juga tentang jenis seni tari yang dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya
Tari tunggal atau tari solo merupakan tarian yang dilakukan hanya oleh seorang penari saja, baik itu penari laki-laki ataupun perempuan, contohnya seperti tari Gandrung dari Jawa Timur, tari Srimpi dari Mataram, tari gambyong dari Jawa Tengah, dll.
Merupakan tarian yang dilakukan oleh dua orang yang berpasangan, contohnya seperti tari topeng dari jawa barat, tari bedhaya dari jogjakarta, tari golek menak dari jogjakarta.
Merupakan tarian yang dilakukan lebih dari dua orang, contohnya seperti tari kecak dari bali, tari saman dari aceh, tari kipas pakarena dari sulawesi selatan.
Merupakan tarian yang dipentaskan oleh banyak penari atau secara masal terdiri dari banyak kelompok, tarian jenis ini biasanya dipentaskan oleh setiap suku bangsa di seluruh daerah yang terdapat di nusantara.
Upacara Adat atau Keagamaan
Adalah tarian yang digunakan untuk kepentingan upacara keagamaan, beberapa contohnya seperti tarian yang berasal dari daerah bali yaitu tari sang hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dll, lalu dari daerah Jawa Barat tari Ngalase, dari Jawa Timur tari Senyang, Dari Sumatra tari Tortor, dari Papua Tri Tewadan, dll.
Upacara Kebesaran Keistanaan/Kraton
Yaitu tarian yang digunakan untuk kepentingan upacara kebesaran keistanaan, contohnya seperti tari legong kraton dari daerah bali, tari bedoyo semang dari yogyakarta, bedoyo kesawang dari surakarta, srimpi dari jawa timur.
Upacara Penting Dalam Kehidupan Manusia.
Adalah tarian yang dianggap penting dalam kehidupan manusia, misalnya seperti tarian upacara panen yang dirayakan dengan tari Pakerana dari daerah sulawesi tenggara, atau ada juga tarian mamimbo yang berasal dari daerah toraja, contoh seni tari lainnya seperti tarian pada upacara kematian yaitu tari ma’bodang dari daerah sulawesi, dan tari kerja dari darah sulawesi timur.
Tari pergaulan merupakan jenis tarian yang dipentaskan untuk menyampaikan suatu maksud atau pernyataan mengenai kerukunan antar sesama serta keakraban antara mereka yang ikut menari pata tarian tersebut, pada jenis tarian ini kita bisa menyaksikan peonton yang ikut menari, penonton biasanya akan ikut terlibat secara langsung pada tarian jenis ini, contohnya seperti tari tayuban, tari jaipong, tari bangreng, tari rantak kudo, tari seblang, tari lendo ndao.
Merupakan jenis tarian yang memiliki sejarah yang sangat lama, umumnya selalu memiliki ciri khas pola kepada kaidah-kaidah suatu tradisi yang sudah ada sejak jaman dahulu, berdasarkan nilai artistik garapanya tari tradisional dibedakan menjadi dua macam, diantaranya:
Disebut juga Tari Tradisi Rakyat, yaitu tarian yang berasal dari kehidupan dan berkembang dikalangan masyarakat atau sekelompok masyarakat, contohnya seperti Tari Pinring dari Sumatera Barat, Trai pendet dari bali, Tari saman dari aceh, Tari tor tor dari sumatera Utara, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, dll.
Disebut juga tari tradisi klasik, yaitu tarian yang mememiliki nilai artistik tinggi dan memiliki standar atau norma-norma yang kuat sehingga terdapat pembaguan meganai gerakannya dan mengandung konsep suatu simbolis maupun filosofis, salah satu contohnya tari srimpi, contohnya seperti Tari Topeng Klana dari daerah Cirebon, Tari Bedhoyo Ketawang dari Keraton Kasunanan Surakarta, Tari Gambir Anom dari surakarta, Tari Patolan dari Rembang Jawa Tengah.
Jenis tarian yang muncul karena ada suatu keinginan untuk mengolah, menciptakan, dan mengubah suatu gerakan yang menjadi dasar tarian, tari kreasi dapat menjadi media yang memberikan kebebasan bagi seniman-seniman tari, untuk mencari berbagai kemungkinan baru pada seni tari.
Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya
Pada sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian tersebut, subjek tersebut merupakan penari,yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja, seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut dan lain sebagainya, untuk itu tidak akan dikatakan seni tari apabila subjek utama ini tidak ada.
Adalah sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari, baik itu penari laki-laki maupun perempuan, contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.
Adalah sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari, baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur laki-laki perempuan, contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat.
Adalah sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok, penari biasanya lebih dari dua orang, baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan, contoh : Tari Saman asal Aceh.
Tari Berdasarkan Genre/Aliranya
Seni tari dapat dibedakan berdasarkan aliran atau genrenya, dalam hal ini mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan, aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi lima kategori.
Seni tari tradisional merupakan tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang dilestarikan kemudian menjadi budaya pada sebuah daerah, dalam tarian tersebut terdapat nilai filosofi, simbol dan unsur religius.
Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa, dari segi pakaian tari, rias, kostum, dan tarian itu sendiri, karena tarian seperti ini biasanya salah satu tujuannya merupakan agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman.
Tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton saja, dikatakan bahwa tarian ini tidak boleh diganti gerakannya, pun juga semua jenis tari tradisional memang tidak bisa diganti gerakannya.
Jika tarian tersebut diganti atau hanya sekedar ditambah, yang isi tarian tersebut merupakan budaya kerajaan, maka hanya akan merusak nilai sebuah tarian itu sendiri, walaupun zaman sudah berganti puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun, tarian itu tidak boleh diotak-atik, ciri seni tarian tradisional klasik merupakan tarian yang bernuansa anggun dan berwibawa, terdapat jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari, umumnya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan berkebangsaan.
Contoh dari tarian ini merupakan Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang asal Bali.
Tari Tradisional Kerakyatan
Kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan justru dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa, berbeda dengan tari tradisional klasik, tarian yang satu ini gerakannya tidak terlalu baku bahkan dapat di gabungkan dengan gerakan baru yang lebih menarik, karena tarian ini tidak harus memilki syarat yang berbelit dalam melakukannya, dari segi gerakan maupun penampilan, tari tradisional kerakyatan biasanya di lakukan atau di adakan dalam bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.
Contoh dari tarian ini merupakan Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin asal Sumatra Barat.
Tari kreasi baru merupakan sebuah tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer atau yang disebut penata tari.
Seni gerakan yang ditampilkan juga sudah jauh dari kaku, gerakan yang ditampilkan bersifat bebas, tapi masih tetap dalam kaidah gerakan tari yang estetis dan indah, riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat bermacam macam, tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut, tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian, yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru pola non tradisi.
Tari Kreasi Baru Pola Tradisi
Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional, baik itu gerakannya atau rias dan kostum serta iramanya, ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam tarian jenis ini.
Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi
Sebaliknya, tarian ini merupakan tarian yang tidak menggunakan sama sekali unsur tradisional dalam tariannya, baik itu gerakannya, rias dan kostum, iramanya, dari sini kita bisa mengartikan bahwa tarian ini merupakan tarian modern.
Tarian jenis ini memupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-gerakan yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya, irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik mulai dari musik sederhana, orkestra sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik digital.
Beliau bukan hanya mempunyai ketertarikan kepada ilmu fisika dan biologi serta politik akan tetapi aristoteles juga terkenal tertarik kepada bidang seni, seperti puisi, teater dan musik, menurut aristoteles seni tari adalah suatu gerak ritmis yang bisa mendatangkan karakter manusia saat mereka bertindak.
Weaver merupakan seorang yang berkebangsaan inggris, ia dikenal sebagai master dalam tari balet, koreografer dan bapak pantomim dalam sejarah inggris, menurut beliau seni tari merupakan gerak-gerak teratur yang elegan, dibentuk secara harmonis dari sikap yang elok dan melawan postur tubuh yang anggun.
Sachs merupakan pakar musik berkebangsaan Jerman yang telah mempelajari musik sejak usia belia, walaupun lebih dominan dalam seni musik, Sachs juga memiliki satu buku yang membahas seni tari, berjudul Word History of the Dance (1937), menurut beliau, seni tari merupakan pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama yang memiliki nilai estetika.
Corrie Hartong (1906-1991)
Yang satu ini merupakan seorang yang pakar tari dan ia lahir di belanda, dikenal sebagai guru tari dan koreografer, hartong memiliki sekolah tarinya sendiri bernama rotterdam school of dance yang didirikan pada tahun 1931, kemudian hartong mengartikan seni tari sebagai gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.
Parani adalah seorang koreografer dan juga sejarawan yang lahir di jakarta pada tahun 1939, beliau sudah mnegenal tari balet sejak usia 11 tahun, kemudian mengembangkan tari balet di indonesia, beliau juga mendirikan sekolah balet bernama nritya sundara pada tahun 1957, seni tari menurut parani merupakan gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau ide-ide tertentu.
Bagong Kussudiarja (1928-2004)
Beliau adalah seorang koreografer dan pelukis yang berasal dari indonesia, beliau berkarir dalam bidang seni tari di tahun 1954, beliau juga memiliki pusat latihan tari yang didirikan di tahun 1958, definisi seni tari menurut beliau merupakan suatu seni yang berupa gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia.
Enoch Atmadibrata (1927-2011)
Pakar seni yang lahir di garut ini merupakan salah satu seniman yang dikenal karena karya-karya koregrafinya, beliau juga menerima penghargaan satya lencana kebudayaan dari presiden republik indonesia pada tahun 2003, menurut beliau seni tari merupakan susunan sikap tubuh di dalam ruang yang berlandaskan irama dan gerak.
Beliau merupakan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada masa Kabinet Gotong Royong, beliau memegang jabatan tersebut di tahun 2000 hingga 2011, beliau mengartikan seni tari sebagai sesuatu yang dapat menyatukan banyak hal sehingga semua orang dapat menyesuaikan diri atau menyelaraskan geraknya menurut caranya masing-masing.
Beliau merupakan seorang penulis aktif yang membuat karya tulis dalam bidang tari dan budaya, sorells aktif menulis di tahun 1950 hingga 1966, menurut beliau seni tari merupakan setiap mengoleng-olengkan tubuh dan anggotanya, hal ini dilakukan dengan irama tertentu, ada yang diiringi musik dan ada yang tidak.
Menurut Hawkins, seni tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah menjadi gerak oleh imajinasi si penciptanya.
Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay
Beliau merupakan dua pakar seni yang sangat cinta pada seni tari, mereka bergabung dalam lomax’s performance style project di tahun 1965 dan berkontribusi dalam sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1968, menurut beliau seni tari merupakan bentuk seni ekpresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap konflik dan masalah di dunia modern.
Beliau merupakan seorang ahli dalam bidag antropologi tari, menurut beliau, seni tari merupakan seni sesaat dari ekspresi yang dipertunjukkan dengan bentuk serta gaya tertentu lewat tubuh manusia yang bergerak di dalam ruang.
Judith Lynne Hanna (1936)
Hanna merupakan seorang yang banyak berkontribusi pada bidang seni dan pengetahuan sosial, dan juga ahli dalam bidang antropologi, karya-karya bukunya sudah diterbitkan di Belgia, Kanada, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara lainnya, menurut Hanna, seni tari merupakan seni plastis dari gerak yang visual terlihat sepintas.
A. Theodora Retno Maruh (1947)
Beliau merupakan koreografer yang giat mengembangkan seni tari jawa klasik, menurut beliau seni tari dapat diartikan sebagai suatu karya seni yang tidak akan pernah bersifat kontemporer.
Menurut beliau, seni tari terdiri dari gerak-gerak tubuh secara artistic yang secara kultural dipola serta distilasi.
Pakar seni yang satu ini memiliki keahlian dalam tari etnis Amerika, koreografi, dan guru, di masa mudanya, beliau mulai mempelajari seni tari dengan mempelajari tari balet, seni tari menurut beliau merupakan ekspresi simbolis dalam wujud lebih tinggi yang harus diinternalisasikan untuk menjadi bentuk yang nyata.
Menurut Jazuli, seni tari merupakan gerak-gerak tubuh yang selaras dan seirama dengan bunyi music yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan tertentu.
Beliau mengartikan seni tari adalah sebagai ungkapan ekspresif dalam bentuk gerak yang ritmis dan indah.
Andre Levinson (1887-1933)
Levinson merupakan jurnalis seni tari berkebangsaan Prancis, menurut beliau, seni tari merupakan gerak tubuh yang berkesinambungan melewati ruang yang telah ditentukan sesuai dengan ritme tertentu serta mekanisme, yang radar.
Menurut beliau, seni tari merupakan gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi music atau gamelan diatur oleh irama sesuai denan maksud tujuan tari.
Margaret H’Doubler (1889-1982)
Beliau mulai mengajar seni tari di musim panas tahun 1917, menurut beliau, seni tari merupakan ekspresi gerak ritmis dari keadaan-keadaan perasaan yang secara estetis dinilai, yang lambing-lambang geraknya dengan sadar dirancang untuk kenikmatan serta kepuasan dari pengalaman-pengalaman ulang, ungkapan, berkomunikasi, melaksanakan, serta dari penciptaan bentuk-bentuk.
Tari merupakan ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang.
Tari merupakan ekspresi subyektif yang diwujudkan dalam bentuk obyektif.
Beliau merupakan blasteran jerman amerika yang ahli dalam bidang antropologi, tidak hanya bidang tersebut beliau juga berkontribusi dalam seni tari, menurut beliau seni tari merupakan gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh, lambaian lengan, gerak dari torso atau kepala, atau gerak-gerak dari tungkai serta kaki.
Susanne Langer (1895-1985)
Langer adalah seorang filsuf dan penulis berkebangsaan amerika, menurut beliau seni tari berarti gerak-gerak tubuh yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.
Verkuyl mendefiniskan bahwa seni tari merupakan gerak-gerak tubuh dan anggotanya yang disusun sedemikian rupa, hingga berirama.
Martin merupakan seorang kritikus tari yang memulai karirnya di tahun 1927, seni tari menurut beliau merupakan gerak sebagai pengalaman yang paling awal dari kehidupan manusia.
Itu dia sobat, penjelasan seputar 27 Pengertian Seni Tari : Unsur, Jenis, Contoh, Fungsi! yang terpampang di atas, pada intinya sebetulnya seni tari diadakan dan ditunjukan pada masyarakat atau penonton itu, bertujuan agar siapa saja yang melihat puas dengan aski dan keindahan gerak tarian penari itu sendiri sehingga mampu melampiaskan rasa rindu, mungkin juga menambah semangat, atau bisa keluar dari kejenuhanya karena terhibur, yah begitulah yang dinamakan sebuah tarian.
Baca Juga Artikel Tentang:
Pengertian Bola Basket: Sejarah, Teknik Dasar dan Posisi Pemain